Jumat, 06 November 2009

"REVOLUSI UKAW"

"REVOLUSI UKAW"
'Perubahan-perubahan fundamntal diperoleh melalui Revolusi'
(Karl Marx)
Perjuangan kita (mahasiswa) yang kontinu dan cukup intens demi memperjuangakan hak-hak mahsiswa di kampus UKAW, dapat disebut sebagai suatu perjuagan yang tidak hanya semata-mata bersifat moril melainkan juga bersifat politis. Sebagai perjuagan moril, nilai-nilai spritual dan humanis merupakan minsed pergerakan/perjuagan, sedangkan perjuagan politis, nilai-nilai demokrasi merupakan minsed pergerakan/perjuagan mahasiswa. Kedua sifat perjuagan ini bermuara pada supremasi visi dan misi gereja untuk melayani membebasakan umat manusia dari kompleksitas penindasan termasuk didalamnya penindasan dalam dunia pendidikan. Dan dalam perjuagan inilah mahasiswa membuktikan dirinya sebagai pelopor perubahan.
Dalam konteks riil dan objektif, ketertindasan hak-hak mahsiswa di UKAW justru telah membawa kita pada suatu proses pendidikan yang dalam bahasa Paulo Freire disebut sebagai “Metode Hadap Masalah.” Metode ini mengimplikasikan kesadaran dari kaum tertindas (mahasiswa) sebagai titik awal keterbebasannya dari penindasan tersistem yang dipraktekan oleh lembaga ini. Dengan kata lain, pembebasan dari sistem yang menindas di kampus ini, tidak dapat diserahkan pada orang lain melainkan kepada tiap orang atau kelompok orang yang menjadi satu entitas dari kaum tertindas.
Berdasarkan kesepakatan mahasiswa dengan pimpinan Rektorat pada Rabu, 11/03/09, bahwa tuntutan-tuntutan mahasiswa dalam demonstrasinya itu, akan segera diaspirasikan pada Badan Pembinan Yayasan UKAW, akan tetapi sampai dengan batas akhir kesepakatan itu mahasiswa belum mendapat kepastian kelanjutan dari perjuangannya. Oleh sebab itu, demonstrasi hari ini, Senin, 16/03/09 merupakan tindaklanjut perjuagan untuk menegakan hak-haknya yang dikorbankan oleh sistim kepemimpinan Badan Pengurus Yayasan yang telah dengan sengaja menjadikan mahasiswa sebagai objek eksploitasinya demi memperoleh keuntungan sepihak. Bahkan boleh dikatakan bahwa sistim kepemimpinan pada Badan Pengurus Yayasan yang monolitik telah membangun hegemoni BP. Yayasan UKAW sehingga merugikan baik pihak mahasiswa, fakultas-fakultas dan rektorat.
Manefestasi Hegemoni BP. Yayasan terlihat jelas dalam bentuk perlakuan bersifat peneghisapan, diskriminasi, pendiskreditan, represi mental/teror, dll. Kepada mahasiswa khususnya dan struktur-struktur lain di UKAW, harus dilawan, ditumbagkan dan dihancurkan. Kemudian rekulturisasi dan rekonstruksi kepemimpinan dengan sistim yang lebih baik kita lahirkan demi kesejahteraan seluruh civitas akademika, gereja dan masyarakat luas. Tanpa upaya perlawanan yang masif dari mahasiswa, dosen-dosen, karyawan-karyawan yang sebenarnya telah turut dirugikan, lembaga ini akan terus dikuasai dan distorsi sesuka hati oleh para pimpinan sehingga pada akhirnya kita hanya akan melihat UKAW sebagai sebuah sejarah yang pernah ada dan kini dikenang lantaran telah dihancurkan oleh pimpinan-pimpinan di BP. Yayasan UKAW.
Oleh karena itu, kunci perubahan UKAW kearah yang jauh lebih baik, sebenarnya terletak pada kita (mahasiswa, dosen-dosen, karyawan-karyawan) yang telah melihat penindasan dan eksploitasi dilakukan secara terbuka, di depan mata kita, dan tanpa rasa malu. Apa yang kita tunggu? Apa yang yang mau kita beri sebagai wujud kecintaan, loyalitas, dan dedikasi kita bagi misi gereja ini, bagi kampus kita ini, selain bersatu padu dalam kobaran api perjuangan yang bernyala-nyala sampai dengan tahap baru dari hasil revolusi UKAW diperoleh.

MAHASISWA – MAHASISWA + DOSEN-DOSEN + KARYAWAN-KARYAWAN UKAW

R E V O L U S I

Tidak ada komentar:

Posting Komentar