Senin, 16 November 2009

Devisit Kampus Vs Devisit Mahasiswa = Nihil

james faot
Devisit Kampus Vs Devisit Mahasiswa = Nihil

Devist Kampus
Kenaikan BBM telah membawa dampak bagi kesengsaraan seluruh masyarakat dan bahkan sampai pada semua Lembaga Pendidikan Tinggi. Salah satunya adalah UKAW. Sebagai lembaga Perguruan Tinggi ternama di NTT juga mengalami penderitaan. Terbuktinya universitas ini mengalami dampak adalah dengan dikeluarnya Surat Keputusan Rektor UKAW No: 284/R/UKAW/M.7/VI.2008 tertanggal 17 Juni 2008 tentang Rencana Kenaikan Biaya Pendidikan di UKAW. Sebuah wacana penderitaan UKAW yang dilontarkan adalah karena kenaikan BBM menyebabkan biaya operasional kampus pun ikut naik. Dari Rp. 7 Miliar menjadi Rp. 12 Miliar atau dengan kata lain mengalami kekurangan sebesar Rp. 5 Miliar. Gaji dosen dan karyawan sudah tidak relevan lagi dengan keadaan sekarang, harga barang-barang kebutuhan kampus menjadi naik. Dan semua itu menyebabkan kampus mengalami krisis.
Krisis yang dialami kampus haruslah diobati. Melalui rembukan bersama antara pihak Rektorat dan Dekan se-UKAW mendapatkan sebuah jalan keluar yaitu MENAIKAN BIAYA PENDIDIKAN yang DIBEBANKAN kepada MAHASISWA. Dengan cara meniakan biaya pendidikan diharapkan bahwa kampus dapat memenuhi seluruh kebutuhan; baik itu kebutuhan dosen, karyawan dan kebutuhan-kebutuhan kampus lainnya. Gampang saja....kan! strateginya untuk keluar dari penderitaan...

Devisit Mahasiswa
Tetapi, perlu diingat bahwa kenaikan BBM telah mebawa dampak bagi seluruh elemen masyarakat. Dan salah satunya Mahasiswa sebagai masyartakat ilmiah di lingkungan ilmiah yakni KAMPUS. Artinnya, mahasiswa juga mengalami dampak dari kenaikan BBM dan bukan hanya lembaha PT UKAW. Dampak tersebut antara lain, meningkatnya harga foto copi, jasa pengetikan, jasa Warnet, sewa Angkot, dll yang menjadi kebutuhan mahasiswa. Namun, ada sejumlah penderitaan besar lagi bagi kalangan mahasiswa kos-kosan. Sudah menderita sebagai anak kos, jauh dari orang tua, terkena danpak kenaikan BBM, kenaikan harga kos-kosan dan bahkan kiriman orang tua pun menjadi kurang akibat kenaikan BBM. Yang pada intinya adalah sebuah kesialan besar sebagai mahasiswa yang banyak kebutuhan.

Benturan Rencana Kenaikan Vs Rencana Menurunkan
Harga BBM naik, ini berarti semua harga barang pun ikut naik, menyebabkan biaya harus semakin besar untuk memenuhi kebutuhan. kampus mengalami krisis, jadi untuk memenuhi kebutuhan operasional dan mengeluarkan kampus dari krisis....!! mahasiswalah jalan keluarnya. Mahasiswa harus membayar mahal biaya pendidikan. Alasan tersebut di atas merupakan sebuah alasan yang sangat rasional, namun menjadi tidak rasional dikerenakan: Pertama: Apakah betul kampus mengalami devisit sampai terjadi krisis ?? (Mana Buktinya) Kedua: Apakah memang, jalan keluar satu-satunya harus ditanggung oleh mahasiswa?? perlu diingat bahwa:
1. Mahasiswa juga mengami dampak dari kenaikan BBM yang sama menderita, sama seperti apa yang dialami oleh seluruh Dosen, Karyawan dan bahkan kampus.
2. Mahasiswa juga mengalami devisit, dengan meningkatnya harga dipasar, dan kenaikan harga dari berbagai senis jasa.
3. Bagi mahasiswa kos-kosan apa lagi....(kasian de...Lu pasti lebih menderita)
Kini ada satu hal sangat menyakitkan hati...dan mari kita pikirkan secara rasional bahwa Semua kita baik Mahasiswa, Dosen, Karyawan dan bahkan sampai pada kampus sama-sama mengalami kersengsaraan akibat kebikajak SBY-JK yang menaikan harga BBM. Mengapa semua penderitaan harus dibebankan lagi kepada mahasiswa... yang sudah menderita akibat kenaikan BBM bukannya dibantu kok malah di senggsarakan lagi untuk menaggung beban Dosen, Karyawan dan Kampus. Sial-sial hanya kepada kamu hai mahasiswa yang akan selalu menjadi korban. Dua kutup devisit ini, memiliki perhelatan yang sama-sama kuat, jika dipaksakan keanaikan biaya kuliah maka, mahasiswa pun akan memaksa menurunkan biaya kuliah karena penderiataannnya. Jadi, rencana kenaikan biaya kuliah Hanya akan melahirkan benturan-benturan antara mahasiswa dan pihak-pihak yang merencanakan kenaikan tersebut. Marilah kita satukan kekuatan dan teriakan sebuah kata....... tolak kebijakan rektor Cs Yayasan UKAW menaikan biaya pendidikan!!!

Solusi Konkrit
Dampak dari kenaikan BBM bukan saja dirasakan oleh Kampus dalam pembiayaan-pembiayaan operasionalnya, dan juga bukan saja Dosen dan Karyawan saja yang mengalami bahwa kebutuhan hidup mereka sudah tidak lagi relevan karena kenaikan BBM, tetapi perlu diingat bahwa mahasiswa dan orang tua mereka juga mengalami hal yang serupa, jadi solusi yang paling konkrit adalah jangan menaikan biaya pendidikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar